Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Minggu, 25 Desember 2016

Menjalankan Program Raptor

Listing Program C yang Dijadikan Program Raptor dan di Jalankan di Raptor

1. Luasling

2. pertama



3. kopistr


4. initstr


5. peluru


6. konversi


7. struct


8. peluru2




9. bacanama


10. genap

11. terbesar1


12. terbesar2


13. valid


14. kapital


15. kabisat


16. predikat

17. bulan



18. bulan2



19. jhari


20. jhari2


21. zodiak



22. maks31


23. maks32


24. perskuad

25. fpb



26. enambrs


27. bilganj


28. derettrn


29. jumlah


30. pi



selamat mencoba ☺❤

Resume Jurnal Sistem Operasi

Pencegahan Deadlock pada Alokasi Resource dalam Sistem Operasi Menggunakan Algoritma Greedy
Timotius T. Safei (13509017)
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Analisis masalah

 Sistem operasi menangani berbagai fungsi, salah satunya pengalokasian sumber daya. Pada pengalokasian sumber daya dalam sistem operasi sangat mungkin terjadi masalah. Salah satu masalah tersebut adalah deadlock. Karena itu diperlukan cara-cara khusus untuk menanganinya. Selain penangan, dapat juga dilakukan pencegahan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai pencegahan deadlock menggunakan algoritma greedy.
 Bagian yang akan dibahas pada makalah ini adalah bagian pembagian sumber daya. Sumber daya perlu diatur karena sumber daya tersebut terbatas, sedangkan proses yang membutuhkannya lebih banyak. Tentu saja hal tersebut menimbulkna masalah.
Secara khusus, masalah yang akan dibahasa adalah mengenai deadlock. Masalah deadlock muncul ketika sumber daya tertentu diperlukan oleh 2 proses atau lebih dalam periode yang sama. Penyelesaian masalah tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu perbaikan dan pencegahan. Perbaikan dilakukan apabila deadlock sudah terjadi. Metode ini memiliki beberapa contoh seperti algoritma ostrich, roll back, dan killing proses. Selain itu, permasalahan deadlock bisa dihindarkan dengan cara dicegah. Kita bisa membuat mekanisme sedemikian hingga kejadian deadlock tidak akan terjadi.

Perancangan sistem
Dalam mengalokasikan sumber daya, perlu diperhatikan jumlah sumber daya yang akan diberikan. Selain itu perlu diperhatikan juga proses yang mana yang harus diberikan sumber daya. Apabila sumber daya diberikan ke sembarang proses dalam keadaan tertentu maka akan terjadi deadlock.
Pada makalah ini, permasalah yang akan diangkat adalah bagaimana mengalokasikan sumber daya agar tidak terjadi deadlock. Hal ini termasuk dalam prevention. Kita mencegah agar deadlock tidak akan muncul. Dalam masalah ini, asumsi yang digunakan adalah:
a. Sumberdaya bersifat non-preamptable
b. Proses dan sumber daya dianggap homogen

Pemasalah yang ada bukanlah permasalahan secara menyeluruh, tetapi merupakan model dari permasalahan yang ada.
Sebagai contoh berikut adalah tabel alokasi sumber daya
Tabel I

Alokasi
Kebutuhan
Proses 1
3
5
Proses 2
2
4
Sisa sumber daya: 1.
Keadaan di atas belum merupakan deadlock, tetapi merupakan keadaan unsafe. Dapat dilihat bahwa dalam pengalokasian selanjutnya, akan terjdai deadlock. Tujuan dari penggunaan algoritma greedy adalah mencegah keadaan tersebut terjadi sehingga dapat menghindarai deadlock.
Berikut ini contoh kedua
Tabel II

Alokasi
Kebutuhan
Proses 1
2
5
Proses 2
2
4
Sisa sumber daya: 2.
Keadaan pada contoh kedua sistem dalam keadaan safe karena dengan pengalokasian yang tepat, maka semua proses pasti dapat diselesaikan. Akan tetapi jika kita salah mengalokasikan sumber daya yang ada maka dapat terjadi deadlock. Apabila kita mengalokasikan sisa sumber daya tersebut pada proses 1 maka akna terjadi keadaan seperti pada contoh satu dan jika dilanjutkan lagi akan terjadi deadlock.
Dapat dilihat dari contoh bahwa perlu cara yang tepat untuk menangani pembagian sumber daya agar tidak terjadi deadlock. Bahkan walaupun dalam keadaan safe sekalipun.

Implementasi
Pada pencegahan masalah ini algoritma greedy digunakan untuk mencari solusi bagaimana cara alokasi yang tidak akan mengakibatkan permasalahan di atas. Apabila kita lihat lebih jauh, kita dapat menemukan elemen greedy dari permasalahan tersebut.
Himpunan kandidat dari permasalahn di atas adalah semua kemungkinan alokasi sumber daya kepada setiap proses. Himpunan kandidat dari contoh pertama pada permasalahn adalah sumber daya dialokasikan ke proses 1 atau ke proses 2.
Himpunan solusinya adalah bentuk alokasi yang diambil setelah mengeksekusi fungsi seleksi terhadap himpunan kandidat yang ada.
Fungsi seleksi yang akan digunakan adalah fungsi yang mencari proses yang membutuhkan alokasi sumber daya paling sedikit. Dengan begitu, kita dapat menyelesaikan proses sebanyak-banyaknya dengan sumber daya yang ada. Dengan demikian diharapkan proses yang harus menunggu sumber daya berjumlah minimal.
Fungsi kelayakan yang akan digunakan adalah melihat apakah dengan alokasi yang dilakukan akan ada proses baru yang dapat terselesaikan. Fungsi akan melihat apabila kandidat yang dipilih dijalankan, apakah akan ada proses yang selesai. Apabila tidak ada proses yang selesai maka alokasi akan ditunda. Hal ini digunakan untuk mencegah deadlock karena kekurangan sumber daya.
Fungsi obyektif dari algoritma ini untuk menyelesaikan proses sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, diharapkan semua proses dapat selesai tanpa terjadi deadlock.

Pengujian
Algoritma greedy yang dibuat digunakan dari awal alokasi sumber daya, yaitu saat semua alokasi pada proses bernilai 0. Agar semua proses pasti dapat terselesaikan, maka jumlah sumber daya minimal yang dimiliki harus lebih besar sama dengan kebutuhan terbesar dari salah satu proses.  Dalam penerapannya, algoritma ini mungkin saja mendapat proses baru yang harus dijalankan. Hal ini tidak menjadi masalah karena proses baru tersebut dapat langsung dimasukkan ke dalam himpunan kandidat.
Pengeksekusian algoritma greedu ini dilakukan setiap kali ada perubahan sumber daya yang tersedia. Jadi setiap ada penambahan atau pengurangan sumber daya, alokasi akan coba dilakukan menggunakan algoritma greedy. Selain itu, algoritma akan dijalankan apabila ada proses baru yang masuk. Jadi setiap ada penambahan proses maka akan dicoba pengalokasian sumber daya. Tentu saja pengalokasian dilakukan dengan algoritma greedy yang sudah dibuat.  Sebagai bahan analisis berikut ini diberikan contoh tabel alokasi



Tabel III

Alokasi
Kebutuhan
P1
0
5
P2
0
10
P3
0
6
Jumlah sumber daya yang tersedia 10.
Total sumber daya : 10.
Dari tabel III algoritma greedy yang akan mencoba mengalokasikan sumber daya yang ada ke salah satu proses. Sesuai dengan fungsi seleksi yang ada, maka kandidat yang akan diajukan adalah P1.
Setelah itu, fungsi kelayakan akan mengecek apakah kandidat yang ada sudah layak. Apabila alokasi dilakukan maka P1 dapat diselesaikan, berarti kandidat tersebut akan dijalankan dan dimasukkan ke dalam fungsi solusi.
Tabel IV

Alokasi
Kebutuhan
P1
5
5
P2
0
10
P3
0
6
Jumlah sumber daya yang tersedia 5.
Total sumber daya : 10.
Dilihat dari tabel IV, setelah alokasi, maka algoritma dijalankan kembali. Fungsi seleksi akan menghasilkan kandidat P3. Akan tetapi P3 tidak memenuhi fungsi kelayakan, karena meskipun diberikan semua sumber daya yang ada, P3 tetap tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu P3 tidak akan dimasukkan ke dalam himpunan solusi.
Setelah P1 selesai maka pengalokasian akan dijalankan kembali. P3 menjadi kandidat untuk dialokasikan. Karena dengan pengalokasian P3 dapat diselesaikan maka P3 akan dimasukkan ke dalam himpunan solusi dan alokasi akan dijalankan. Setelah itu, algoritma akan dijalankan lagi karena terjadi perubahan jumlah sumber daya yang tersedia. Akan tetapi karena P2 tidak memenuhi fungsi kelayakan maka tidak akan dimasukkan ke dalam himpunan solusi dan alokasi tidak akan dilakukan.
Apabila ada proses baru yang masuk, maka proses tersebut aka dimasukkan ke dalam himpunan kandidat seperti yang dapat terlihat dalam tabel V

Tabel V

Alokasi
Kebutuhan
P2
0
10
P3
6
6
P4
0
2
Jumlah sumber daya yang tersedia 4.
Total sumber daya : 10.
Karena ada proses baru yang masuk maka pengalokasian akan dicoba sekali lagi. Fungsi seleksi akan memilih P4 karena membutuhkan alokasi paling sedikit, yaitu 2 dan karena P4 memenuhi fungsi kelayakan maka akan dialokasikan 2 sumber daya kepada P4 dan yang tersisa adalah 2 sumber daya. Algoritma greedy akan dijalankan kembali, tetapi karena tidak ada kandidat yang layak maka tidak akan dilakukan pengalokasian.  Pemilihan fungsi kelayakan dikarenakan jika alokasi tetap dilakukan meski tidak menyelesaikan proses, maka sangat mungkin terjadi masalah jika ada proses baru yang masuk. Misalkan pada lanjutan contoh sebelumnya, sisaalokasi akan dimasukkan ke P2 meskipun tidak menyelesaikan proses, tetapi merupakan proses dengan kebutuhan sumber daya paling sedikit.
Masalah yang timbul adalah terbuangnya sumber daya dan waktu. Misalkan setelah pengalokasian, masuk 1 proses baru. Agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel VI.
Tabel VI

Alokasi
Kebutuhan
P2
2
10
P3
6
6
P4
P5
2
0
2
4
Jumlah sumber daya yang tersedia 0.
Total sumber daya : 10.
Apabila setelah ini P4 selesai, maka P5 tetap harus menunggu P3 selesai baru dapat diselesaikan. Hal ini mengurangi efisiensi waktu. Oleh karena itu isi dari fungsi kelayakan adalah setiap pengalokasian harus ada proses baru yang dapat diselesaikan.  Akan tetapi penggunaan algoritma greedy ini bukan berarti tanpa masalah. Sebagai contoh lihat tabel berikut


Tabel VII

Alokasi
Kebutuhan
P2
0
10
P3
6
6
P5
P6
P7
4
0
0
4
3
5
Jumlah sumber daya yang tersedia 0.
Total sumber daya : 10.
Pada tabel VII masuk 2 proses baru yang membutuhkan alokasi lebih rendah dari P2. Apabila P3 dan P5 selesai maka algoritma greedy akan mengalokasikan sumber daya kepada P6 dan P7. Kemudian ada proses baru yang masuk. Agar lebih jelas akan digambarkan pada tabel VIII.
Tabel VIII

Alokasi
Kebutuhan
P2
0
10
P6
P7
P8
3
5
0
3
5
9
Jumlah sumber daya yang tersedia 2.
Total sumber daya : 10.
Dapat dilihat dari tabel VIII, P2 memiliki kebutuhan alokasi maksimal. Oleh karena itu, apabila ada proses yang belum diselesaikan dan memiliki kebutuhan lebih kecil P2 tidak akan terproses sampai semua proses selesai. Jadi apabila masih ada proses yang sedang dikerjakan atau ada proses baru terus menerus maka P2 akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk diselesaikan.
Peristiwa ini disebut starving. Starving adalah peristiwa di mana proses yang memiliki prioritas kecil, dalam hal ini memiliki kebutuhan alokasi paling besar, tidak akan terselesaikan karena tidak mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Peristiwa ini harus ditangani lagi dengan cara khusus. Oleh karena itu, algoritma greedy memberikan hasil optimum dalam persoalan ini. Akan tetapi sangat mungkin menimbulkan masalah lain yang harus dihindari juga.

Simpulan
Dalam menjalankan fungsinya, sistemoperasi memiliki beberapa masalah yang dapat muncul. Salah satu masalah dalam pengalokasian sumber daya adalah deadlock. Deadlock dapat dihindari dengan mengaplikasikan algoritma greedy dalam mengalokasikan sumber daya. Algoritma greey dapat menghindarkan deadlock sepenuhnya selama sumber daya yang ada memang mencukupi. Akan tetapi algoritma ini juga masih memiliki kekurangan. Algoritma ini menghilangkan deadlock, Makalah IF3051 Strategi Algoritma – Sem. I Tahun 2011/2012
tetapi memungkinkan terjadinya starving. Jadi algoritma ini dapat digunakan tetapi masih membutuhkan beberapa perbaikan dan penyesuaian.

Selasa, 20 Desember 2016

DNS Server

DNS server adalah server yang dapat melayani permintaan dari client untuk mengetahui alamat yang digunakan oleh sebuah domain. Jadi, misalnya kita ingin mengakses facebook.com, maka server DNS akan mencari alamat dari facebook agar komputer kita dapat terhubung dengan facebook.
Biasanya untuk menggunakan Server DNS, kita harus memasukan alamatnya dari server tersebut dalam pengaturan IP address di komputer kita. Biasanya privider-provider penyedian jasa internet sudah menyediakan alamat dari DNS server yang bisa kamu gunakan.
Jika kamu menggunakan router, kamu bisa membuat DNS server sendiri, kemudian alamat dari router tersebut bisa kamu gunakan sebagai DNS di komputermu. Namun, yang tetap berperan dalam pencarian alamat IP tetaplah DNS server yang dimiliki oleh provider.
Ketika alamat IP dari sebuah website sudah bisa diketahui, komputer kita akan melakukan cache DNS. Ketika komputer kita sudah mengetahui alamat dari sebuah website, komputer kita akan mengingatnya. Sehingga jika ingin mengaksesnya kembali, tidak perlu lagi melakukan pencarian alamat IP website tersebut.

sumber : http://www.pintarkomputer.com/pengertian-dan-penjelasan-tentang-dns-server-lengkap/


Cara Membuat DNS Server dengan BIND9 Di Ubuntu 12.04
Tak terasa ini adalah Ramadhan yang ke 10 di tahun 2013 ini,pada kesempatan kali ini saya mengulang ngulang pelajaran yang telah usai saya pelajari dan mendokumentasikannya di blog sederhana ini.

setelah login masuk sebagai root dengan perintah $sudo su dan masukkan username dan passwordnya.Kalau sudah instal terlebih dahulu bindnya dengan perintah
#apt-get install bind
tunggu sampai installnya selesai, jika sudah buat terdahulu file database untuk DNSnya ini digunakan untuk mengkonfigurasi alamat Ip server dan sebagainya.
#touch /etc/bind/db.urbandistro.net
file yang saya buat itu belum ada konfigurasinya nah untuk mempermudah copy kan saja file konfigurasi db.local ke dalam db.urbandistro.net yang baru saja dibuat, caranya
#cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.urbandistro.net
setelah itu edit filenya dengan cara
#nano /etc/bind/db.urbandistro.net
kemudian edit sesuai gambar di bawah rubah beberapa baris dan sesuai kan dengan ip server dan nama domain yang di inginkan ,disini contohnya urbandistro.net


jika sudah simpan file konfigurasinya,kemudian buat lagi file baru
#touch /etc/bind/sub.urbandistro.net
kemudian copykan isi file db.127 kedalam file yang baru di buat tadi sub.urbandistro.net
#cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/sub.urbandistro.net
buka file sub.urbandistro.net dengan cara  #nano /etc/bind/sub.urbandistro.net    kemudian ubah beberapa baris seperti gambar di bawah sesuai kan pula alamat ip server okted terakhirnya karena octed ip server saya 223.164.249.130 jadi 130 lah okted terakhir yang saya masukin


jika sudah,simpan file konfigurasinya,kalau sudah langkah selanjudnya adalah mengkonfigurasi nama domain ke alamat Ip dengan membuka file konfigurasi #nano ./etc/bind/named.conf.local
dan konfigurasi seperti gambar di bawah.disini saya sesuaikan dengan alamat Ip server saya dan nama domain yang baru saja di buat tadi yaitu urbandistro.net


nah jika sudah selesai, simpan kemudain restart service bind nya
#/etc/init.d/bind9 restart
jika sudah ok ubah DNS di ubuntu nya menggunakan ip servernya, agar DNS nya urbandistro.net bisa terbaca

kalau sudah simpan dan restart interfacenya    #/etc/init.d/networking restart   kemudian test apakah DNS yang telah di buat telah berjalan atau belum, ketikkan perintah #host urbandistro.net jika muncul pesan “urbandistro.net has address 223.164.249.130 (atau ip server kalian masing masing)” itu tandanya DNS yang telah di buat telah berjalan dengan baik dan benar, kemudian test juga ping domain yang baru di buat tadi

sumber : http://www.urbandistro.com/cara-membuat-dns-server-dengan-bind9-di-ubuntu-12-04/